Selasa, Agustus 07, 2007

NAPAK TILAS

Bikers seputaran Bandung pasti pernah dengar nama Brigez alias Brigade To Seven. Geng bermotor yang nongol sejak ’91-’98 sempat merepotkan jajaran Polwiltabes Bandung. Tentu karena aksi gokilnya yang didefenisikan banyak orang condong ke kriminal.
Lain dulu, lain sekarang. Anggota geng motor itu sudah nggak doyan lagi ‘perang’ di jalan. Mereka sekarang lagi serius lirik balap. Tuh, buktinya tim racing mereka kagak pernah mau ketinggalan kalo ada pentas di seputaran Bandung, Tasikmalaya atau Garut.
Tercatat misalnya Tim Racing Jaya Motor dan Puma. Yang pertama adalah punya XTC alias Exact to Coitus. Sementara Puma milik eks geng motor GBR (Greb on Road). Sampe kini, kedua tim itu serius bermain di pasar senggol seputaran Jawa Barat.
Selain kedua tim tadi. Sebenarnya masih banyak lagi tim-tim racing yang notebone-nya berada di bawah bendera geng motor tertentu. Cuma identitasnya sengaja disamarkan panitia.
Terutama sih khusus anggota geng Brigez alias brigade to seven atau brigade to senja. Nama itu nongol karena anggota yang rata-rata barudak SMU 7 itu sering nongkrong hingga menjelang sore hari.
Tau kenapa, tampaknya IMI Jabar agak kurang respek sama geng satu ini. Terbukti, Bandung Auto Sport (BAS), tim racing kebanggaan anak-anak motor SMAN 7 ini dicoret dari keanggotaannya beberapa tahun lalu. “Wah, itu tidak betul. IMI sendiri terbuka kok buat klub otomotif. Asal berjumlah 11 orang lebih. Dan, mau ngikuti segala aturan yang telah ditetapkan bersama,” jelas Ir Donni BP, MM, Ketua Harian IMI Jabar.
Nah lho. Jangan-jangan emang anggota Brigez dengan tim racing BAS yang mangkir. Wajarlah, dulu kan emang geng yang berlambang kelalawar item ini lagi galak-galaknya di jalan. Bergerombol mentungin musuh pake senjata khasnya. Pemukul soffball. Terlebih di era 1991-97. Kayaknya, jalanan di Bandung, pada waktu itu milik kalian kan?
Tapi jangan takut. Lupakan deh masa lalu. Terangnya IMI Jabar masih membuka kok kalo Brigez pengen ngehidupin tim racing BAS-nya.Termasuk keanggotaan Brigez itu sendiri. “Yap. Nggak masalah kok. Asalkan, Brigez siap menerima segala konsekuensi aturan di IMI,” tegas Donni.
Boleh juga tuh. Itu kan emang yang diharapkan anggota Brigez selama ini. Itung-itung bersihin diri dari citra buruk geng pada seluruh warga Bandung. “Iya juga sih. Kami emang pengen bersihin nama Brigez yang selama ini coreng-moreng di luaran,” ungkap Zes, Mantan Panglima Perang Brigez era 1998-2000.
Diam-diam niatan positif para anggota Brigez itu dapat sokongan klub Bikers Brotherhood. Sekalipun pernah bentrok sama geng Brigez. “Itu bagus. Jelas akan kami dukung. Dan, siap ngulurin tangan kalo emang dibutuhkan,” ujar Budi Dalton, external capitano BB.
Uniknya, dukungan serupa pun datang dari musuh besarnya, geng motor XTC. “Boleh juga tuh. Lagian, udah lelah kok terus menerus bentrok. Nggak ada untungnya. Dan, was-was terus,” cocor VQ, Tatib XTC wilayah Cikaso Bandung.
Mending begitu. Peace, Bro!